Jumat, 08 Maret 2019

Tentang Komitmen yang Tetap Bertahan. Meski Dihadapkan Pada Ia yang Lebih Menawan

Tidak ada jalan yang lancar tanpa hambatan di hidup ini, termasuk dalam hubungan yang sedang kamu jalani dengan pasanganmu. Terkadang, ketika hubungan kalian sedang lancar-lancarnya, tanpa kamu sadari, sebuah cobaan berat datang menghampirimu.

Takdir mempertemukanmu dengan seorang pribadi yang akan menguji komitmen yang sudah kamu besarkan bersama dengan pasanganmu. Pribadi baru tersebut terlihat lebih menawan, lebih baik kelakuannya, dan segudang kelebihan lain yang mampu menggoyahkan pilihanmu yang sudah kamu jatuhkan ke pasanganmu saat ini. Lalu, apa yang harus kamu lakukan?

Dia boleh terlihat lebih mempesona. Tapi
bukankah membandingkan kesempurnaannya dengan hubungan yang sudah terjalin lama juga tak adil rasanya?

Memang, dia begitu rupawan, begitu baik tingkahnya, menyenangkan dirimu, dan kelebihan-kelebihan lainnya yang saat ini sedang membuat dirimu bak dimabuk kepayang. Tapi, bukankah engkau tidak mengetahui kekurangan dirinya yang sebenarnya?

Setiap orang sejatinya punya kelebihan dan kekurangan, yang kalo katanya John Legend sih “All your perfect imperfections”. Saat ini kamu memandang dirinya yang hanya kamu ketahui kelebihannya, dan kamu bandingkan dengan cintamu yang sudah lama tumbuh dengan orang yang kamu ketahui semua kelebihan dan kekurangannya. Itu gak adil banget kan.

Tak ada makhluk yang 100% sempurna. Jika meninggalkan pasanganmu yang sekarang untuknya, yakinkah kau bisa menerima ketidaksempurnaannya?


Siapkah kamu, mengetahui kekurangan ia yang kamu kagumi itu? Apakah kekurangannya dapat ia maklumi sebagaimana orang yang saat ini kamu cintai? Apakah malah kekurangannya lebih dalam dari yang kamu bisa bayangkan?


Lalu, lantaskah mengabaikan semua pertimbangan itu, dan memilih untuk langsung tancap atas dasar “bodo amat” adalah pilihan bijak? Tentu itu adalah pilihan yang paling tidak bijak yang dapat kamu lakukan.

Jika kamu memilih menghampiri dirinya yang baru kamu kenal, apa yang akan kau katakan kepadanya?

Jika kamu memilih meninggalkan dirinya yang selama ini kamu kenal, apa alasan yang akan kamu katakan untuk meninggalkannya?

Jika kamu telah bersama pasangan barumu dan akhirnya memutuskan kembali ke dirinya yang dulu bersamamu, apakah kamu masih bisa berucap?

Silahkan gunakan waktumu untuk memikirkan hal-hal sederhana tersebut.


Cobalah berhenti sebentar dan berkaca. Kamu mencari yang lebih terus, padahal kelebihanmu tak lebih dari remah-remah kapur barus

Sebagai manusia, kita memiliki kecenderungan untuk terus berganti dari satu bentuk kepuasan ke kepuasan lainnya, dan makin lama apa yang kita inginkan itu makin besar. Sama seperti pasangan, makin lama kita ingin yang makin rupawan, makin bagus badannya, orangnya nyenengin, kaya, dan berbagai syarat-syarat lainnya.

Coba kamu diam sejenak dan berpikir. Mau sampai kapan nurutin nafsu? Berganti dari satu pasangan ke pasangan lainnya, apa kamu yakin sudah membenahi diri dan memantaskan diri untuk setiap pasangan baru yang kamu pilih?

Tidak semua rasa ketertarikan harus dikejar. Ada orang-orang yang memang tidak ditakdirkan mendampingimu, tapi bisa diamati sebagai bahan belajar


Tidak semua orang yang menarik matamu adalah orang yang cocok, dan akhirnya menjadi teman hidupmu selamanya. Bukankah pengalaman hidupmu sudah mengajarimu demikian?

Ada pribadi yang sebaiknya sebatas dijadikan idola

Ada pribadi yang sebaiknya sebatas kawan

dan Ada yang sejatinya sudah tersurat menjadi pasanganmu selamanya


Komitmen yang baik tentu komitmen yang bertahan. Meskipun dihajar masalah dan godaan dari ia yang lebih menawan


Pencarian cintamu bukanlah sesuatu yang abadi; dan dirimu pasti mengharapkan itu terjadi. Kamu memimpikan adanya tambatan hati terakhir yang menanti di penghujung jalan ini, dimana kamu dapat mengistirahatkan jiwa yang lelah dan letih ini.

Semakin banyak kamu memindahkan dimana hatimu berlabuh, jalan ini akan semakin panjang dan berliku. Bisa jadi, engkau malah tersesat dan memilih kembali. Bukankah ini saat yang tepat bagimu untuk memilih untuk menjemput masa depan?

Di dalam keramaian hidup yang dipenuhi oleh orang-orang yang berlalu-lalang, kamu akan terbiasa dengan orang-orang disekitarmu yang datang dan pergi. Namun, sudah saatnya bagimu untuk memilih dirinya yang tak akan pergi dan selalu berada di sisimu hingga waktu memisahkan.

, karena merasa malu akan satu hal yg juga malu untuk dikatakan, karena dia merasa sebagai orang yang belum belum bisa bertanggung jawab, karena dia

Ini adalah dia yang tak tahu apa2 tentang cinta dan tentang wanita
Mmg menyakitkan.. tp Tuhan tlh mnunjukan kebenaran.

Puspita
Thank’s. Awsome…


Tidak ada komentar:

Adventure pucuk merah