Makin dewasa , seseorang akan makin berkurang keangkuhannya. Karena mulai paham bahwa ia butuh orang lain. Dan yang harus disadari sejak awal adalah tidak jarang ada fenomena dimana orang yang paling kita tidak setuju kepadanya itu bisa menjadi pihak yang paling kita butuhkan. Begitulah siklus, ritme dan irama hidup. Unik dan misterius.
Frontal, angkuh dan membabi buta dalam bersikap hanya akan mengantar kita pada kenyataan serba salah. Coba bayangkan bagaimana perasaan anda jika harus berhadapan dengan orang yang pernah kita kutuk, padahal untuk urusan tertentu ia adalah pihak yang sedemikian penting.
Inilah pentingnya belajar bersikap lembut dan tidak buru- buru marah. Pemarah adalah pihak yang akan paling sering dihadapkan pada situasi dilematik tersebut. Tapi biasanya orang dengan temperamental tinggi dianugerahi juga keahlian menutupi rasa malunya itu. Meskipun diam-diam orang lain akan menilai watak orang tersebut dari dalam batin masing-masing. Sambil tertawa geli tentunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar