Saat ketika orang terluka karena selisih paham, maka kita tidak akan bisa menariknya ke dalam cara berfikir kita, walau dengan menggunakan logika pada tingkat 'makrifat' sekalipun.
Saat dimana orang tua membentak anak, pimpinan atau suami yang mendominasi, pada titik itu orang tidak akan pernah mau mengubah sudut pandang mereka, jika cara yang dihadirkan belum berhasil menyentuh aspek terdalam dari sisi kemanusiannya.
Saat-saat itu, orang tidak bisa tunduk untuk menyetujui nasehat atau anjuran dengan penekanan, apalagi pemaksaan. Namun, kita akan sangat mungkin bisa 'mengarahkan', jika bersikap lembut dan ramah, "sangat lembut dan sangat ramah"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar