Senin, 11 November 2013

Jangan Lupakan Jasa orang lain

      Memang, seringkali manusia menghargai jasa orang lain hanya dikaitkan dengan kebutuhannya yang sifatnya sangat sementara. Ketika perlu, seseorang cenderung merasakan peran-peran orang lain begitu berharga. Tapi jika tidak perlu lagi atau kebutuhan telah didapatkan, biasanya peran dan jasa itupun hilang bak debu diterpa angin, tidak ada bekasnya.
      Tidak sedikit, seorang anak yang sudah berhasil, menganggap orang tuanya hanya sebagai beban yang merepotkan, karena beliau-beliau telah tua dan tidak produktif lagi. Lalu ditipkan dipanti jompo atau dibiarkan mengurus mereka sendiri.
      Tidak sedikit seorang murid atau santri yang sudah sukses, menilai guru-gurunya hanya sebagai batu loncatan menuju cita-cita yang diinginkannya. Ketika cita-cita itu tercapai atau telah sekian lama dirinya melewati masa belajar, jasa para guru-guru mereka dahulu terlupakan sama sekali bahkan menganggap keberadaan orang yang telah menyebabkan mereka dapat membaca, berilmu dan bernilai sekarang, seakan tidak ada.
      Adapula yang meninggalkan rekan sekerja, sahabat atau orang lain yang pernah berjasa, karena mereka sudah tidak berkedudukan tinggi, sudah tidak memiliki jabatan dan sudah tidak berguna baginya. Atau karena dirinya sudah berada di posisi yang lebih tinggi dari orang-orang itu.
Allah swt berfirman:
"dan janganlah kamu melupakan keutamaan di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha melihat segala apa yang kamu kerjakan."
      Marilah kita pandai-pandai membaca, meneliti dan mentafakkuri perjalanan hidup ini. Sesunggunya perjalanan kita tersambung karena banyak peran dan jasa orang-orang di sekitar kita.
      Kedua orang tua kita, istri dan anak kita, sahabat-sahabat kita, guru-guru kita, rekan-rekan kerja kita atau bahkan orang-orang yang hanya kita ketemu dengannya 1 kali di jalan, terminal atau di negeri-negeri asing yang kita kunjungi , yang mungkin dalam pandangan kita tidak selalu berjasa. Namun sesungguhnya entah besar atau kecil, telah memberikan kontribusi dalam hidup kita.
      Marilah kita belajar dari Rosulullah SAW, yang begitu memberikan curahan hati dan fikirannya terhadap seorang perempuan tua di Masjid Nabawi yang sesungguhnya kebaikan yang diberikan orang tua itu tidak untuk Rosul pribadi, tapi justru sebenarnya dirasakan oleh banyak sahabatnya, Karena jasa perempuan inilah yang setiap harinya selalu  membersihkan dan merawat masjid Nabawi, Sehingga Mereka yang selalu mendatangi masjid dalam keadaan bersih dan dapat beribadah dengan tenang dan khusuk di dalamnya.
      Demikian mulianya Rosul, beliau telah mengajarkan kepada kita tentang menghargai jasa orang lain. Penghargaan jasa yang tidak ada kaitannya dengan kebutuhan pribadi, terlebih jika ada jasa orang lain yang terkait dengan kebutuhan pribadi atau keluarga kita.
Penghargaan atas peran dan jasa yang boleh jadi dianggap sepele, kecil, sederhana dan tidak bergengsi oleh orang lain. Tidak memerlukan keahlian khusus untuk melakukannya. Namun jasa tetaplah jasa. Dan manfaatnya tetaplah harus dikenang dan dihargai.
     
      Mari ingat dan sapa semua orang yang pernah berjasa kepada kita, dan kepada kehidupan kita. Mudah-mudahan dengan itu kita pun akan menjadi orang yang tidak dilupakan oleh orang lain.

Tidak ada komentar:

Adventure pucuk merah