Mengapa...
Dalam temaram mata...
seorang perempuan bertanya...
'mengapa kau mencintaiku wahai pria?'
Dalam anggun senja...
seorang pria tertunduk sahaja...
'karena engkau bukan pelengkapku
begitupun juga aku
aku bisa bahagia tanpamu
Engkaupun begitu
Tapi engkau nada jiwa
Musikmu adalah pewarna
dalam hidup yang hanya hitam putih saja
Tapi engkau pelangi cakrawala
di saat mendung semesta
mengintai sudut dunia
Lari ke segala penjuru angin
hanya lambaimu yang menggerakkan airku yang selalu tenang dan dingin
Ah perempuan..
tidakkah kau seksama
Kita memilih untuk bersama
bukan harus bersama
Kita memilih amat bahagia
bukan sekedar bahagia
Kita adalah teriak jaman
bukan sekedar budak peradaban
Itulah mengapa....
Cinta....
Dalam temaram mata...
seorang perempuan bertanya...
'mengapa kau mencintaiku wahai pria?'
Dalam anggun senja...
seorang pria tertunduk sahaja...
'karena engkau bukan pelengkapku
begitupun juga aku
aku bisa bahagia tanpamu
Engkaupun begitu
Tapi engkau nada jiwa
Musikmu adalah pewarna
dalam hidup yang hanya hitam putih saja
Tapi engkau pelangi cakrawala
di saat mendung semesta
mengintai sudut dunia
Lari ke segala penjuru angin
hanya lambaimu yang menggerakkan airku yang selalu tenang dan dingin
Ah perempuan..
tidakkah kau seksama
Kita memilih untuk bersama
bukan harus bersama
Kita memilih amat bahagia
bukan sekedar bahagia
Kita adalah teriak jaman
bukan sekedar budak peradaban
Itulah mengapa....
Cinta....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar