Senin, 15 Juli 2013

Dalam Diam

Saat kata bukan tidak ingin terkatakan, tapi mencoba memahami dan memberi tempatnya sendiri, tetap menyimak, mendengar dan memperhatikan dalam diam.
Mencoba uapkan rasa, membiarkannya mengambil jalannya, bukan ingin mematikan rasa. Dari sini tetap menyimak, mendengar, dan memperhatikan dalam diam.
Simpan rasa jauh lebih dalam, walau sesekali menyeruak keluar dan mengingatkan pada siapa rasa terasa.
Hanya bisa diam tanpa kata walau ada yang terasa.
Ibarat Mutiara, butiran mutiara indah hanya bisa tercipta bila kerang mutiara mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Sekali ia membuka lebar-lebar cangkangnya, maka pasir dan kotoran laut segera memenuhi mulutnya. Inilah ibarat, kekuatan untuk diam. Mencoba lebih banyak memperhatikan, menyimak, tanpa berkomentar atau mengeluarkan kalimat yang mungkin tak dikehendaki. Hingga suatu saat nanti ada waktu yang tepat untuk berbicara atau bertindak yang tentunya didasari oleh perhatian terlebih dahulu. Agar diri ini tak sembarangan berbicara atau berkomentar...

Bahwa sesuatu yg diungkapkan, belum tentu dipahami dgn benar oleh orang lain. Apa yg ditulis, belum tentu dimengerti dgn benar oleh yg membaca.
Walaupun berniat untuk hal baik, tidak semua orang berpikir bahwa yg dilakukan adalah baik
Niat untuk membantu orang, belum tentu itu dianggap pertolongan, bahkan bisa jadi musibah semacam kesalahpahaman.
Suatu hal yg dinggap benar, belum tentu dianggap serupa oleh yg lain, kita tidak dapat menyenangkan semua orang.
Sejak itu saya berpikir bahwa DIAM adalah sesuatu yg tepat dalam banyak situasi, meski tidak semuanya
diam namun mendengarkan dan mencoba untuk peka memperhatikan orang dan kejadian disekitar
tanpa harus terlibat terlalu dalam.

Ini adalah beberapa kalimat yg saya baca dari buku berjudul “the new master key system”.
“Memperhatikan adalah kondisi dimana saya keluar dari dalam diri menuju orang lain yg ada di luar diri saya. Hati dan pikiran sepenuhnya tertuju kepada orang yg diperhatikan.

Diam bukan berati cuek, Cuek bukan berati tidak memperhatikan..
 

Tidak ada komentar:

Adventure pucuk merah